.

the Passion part III  

Tuesday, April 07, 2009

Penyaliban

Hukuman Penyaliban dipakai oleh Romawi untuk menghasilkan kematian secara perlahan-lahan dengan intensitas kesakitan yang maksimal.
Hukam salib adalah hukuman yang paling ekstrim. Orang Romawi memandang penyaliban adalah hukuman yang paling kejam dan mengerikan. Makanya orang Romawi dilindungi dari penyaliban. Sedangkan menurut orang Yahudi, penyaliban adalah kutukan. Penyaliban adalah kematian yang terkutuk kata Josephus, sejarawan besar Yahudi.




Penyaliban terhadap Yesus diawali dengan pemanggulan balok salib yang horizontal. Balok kayu itu cukup berat dan masing-masing tangan diikatkan dengan terentang di sepanjang balok salib itu. Dengan kondisi tubuh yang lemah, Yesus tidak akan kuat memanggulnya. Pada waktu terjatuh di jalan yang berbatu-batu dipastikan bahwa wajah Yesus akan berbenturan dengan batu-batu di sepanjang jalan karena tangan-Nya terikat dan tidak bisa menopang untuk mengelak. Luka dan lebam bisa terjadi akibat benturan tersebut.

Sesampainya di Golgotha, Yesus dibaringkan dan keduaa tangan-Nya direntangkan. Paku yang dipakai untuk memaku tangan Yesus kira-kira 7-11 inci. Pemakuan dilakukan di telapak tangan. Sebelumnya ada pandangan yang menyatakan bahwa pemakuan dilakukan di pergelangan karena telapak tidak kuat. Tetapi studi terbaru menunjukkan bahwa pemakuan dilakukan di telapak karena tangannya diikat dengan tali/

Pemakuan itu menimbulkan kesakitan karena pergeseran paku dengan tangan akan menimbulkan pergesekan dan menghancurkan syaraf-syaraf yang teramat peka dan hal itu akan menimbulkan kesakitan yang luar biasa. Pemakuan di kedua telapak kaki juga demikian. Malah paku yang digunakan jauh lebih besar dan panjang karena kedua telapak kaki disatukan baru dipaku.

Pada waktu tiang salib ditegakkan, akibat gravitasi bumi maka tubuh Tuhan Yesus akan merosot ke bawah sedangkan kedua tangan-Nya terentang kuat. Hal ini semakin menambah penderitaan Yesus karena pada waktu oernafasan, pengambulan nafas harus dilakukan dengan cara mengangkat tubuh ke atas. Pergerakan naik turun untuk mengambil nafas ini menimbulkan kesakitan yang amat luar biasa karena bagian belakang tubuh Yesus yang terluka kembali berdarah.
Justru di tengah pengambilan nafas yang susah payah inilah Yesus mengucapkan perkataan salib.


Akumulasi dari penyiksaan yang dialami Yesus akhirnya memmpercepat kematian-Nya. Kira-kra pada jam 3 sore Yesus berseru dengan suara nyaring,"Sudah selesai." lalu Ia menyerahkan nyawa-Nya,"Ya Bapa ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku."

Untuk memastikan kematian Yesus, prajurit yang terlatih lalu menikam lambung Yesus di bagian kanan mengarah miring ke kiri atas. Penikaman itu akan mengenai sebagian paru-paru dan pencaknya menghujam ke jantung. Hal itu untuk memastikan kematian Yesus.

AddThis Social Bookmark Button


0 comments: to “ the Passion part III

Design by Amanda @ Blogger Buster